Semua tentang menjahit dan apa yang menarik disekitarku..

Sabtu, 20 Oktober 2012

Special Tempat Tissu

Yeeaaayyyy...selamat pagi semuanya,,,,


Ini adalah proyek pertamaku membuat tempat tissu dari bahan flanel,,prosesnya lumayan lama karena mesti googling dulu kesana kemari mencari orang-orang yang gak pelit sama ilmunya,,hhehe,,Alhmdulillah ketemu diantara (yang masih ku ingat) sunflower sama nupi-nupi terimakasih untuk kalian berdua.

Taraaaa.....ini dia..
Yang ini untuk sendiri

Sedangkan yang iniorderan dari mba Hany..



● October Giveaway : Heppie Yippie ●

Wahhhh...ada banyak GA, mau ikutan lagi,, semoga saja aku menjadi salah satu orang yang beruntung.
GA kali ini dari Achter dan HeppieYippie . Ada pouch cantik dari mereka,,
Mau ikutan juga, caranya bisa lihat disini

okt giveaway sponsored by achter

Yeeee,,,yeeeee,,,,
Oktober bulannya GA, mau ikutan aaghh...
Ga kali ini dari hayano handmade sama achter online shop...Semoga saja aku beruntung..

Mau ikutan juga,klik disini z.

Jumat, 19 Oktober 2012

Mari Percantik Dapurmu

Jika kita membeli sesuatu kemanapun, dimanapun tentunya belanjaan kita dibungkus dengan sesuatu yang bernama " kantong plastik " atau kresek atau kompe dalam bahasa Bugis ( kalau tidak salah yaa). Iya kita tentunya sudah tidak asing lagi kan??. Hmm...disadari atau tidak kita tidak bisa lepas dari yang satu ini. padahal sudah jelas bahwa sampah dari plastik ini memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai. Baru-baru ini saja terdengar gaung untuk hidup go green. Namun hanya beberapa dari supermarket besar yang menggunakan kantong plastik dengan tenggak waktu penguraian yang lebih pendek, yakni dalam kurun waktu 2tahun.
Disini aku tidak akan membahas soal go green atau sampah plastik namun aku ingin berbagi bagaimana cara menyimpan kantong-kantong kresek agar terlihat lebih rapi dan cantik.

Pada umumnya kita pasti menyimpan kantong plastik tersebut seperti ini kan??? Benarkan?? Iya, karena akupun juga begitu.
 Tapi setelah aku googling aku menemukan tutorial merapikan kresek (tapi aku lupa alamat webnya,maaf ya) jadi aku akan share pada kalian. Check this out..





 Nah,,kira-kira bisa "dibaca" kan gambarnya..
Aku menghabiskan waktu kira-kira seminggu untuk melipatnya hehehe,,lama yaa karena aku melipatnya sedikit demi sedikit. Setelah selesai semua, aku mengelompokkannya berdasarkan ukuran agar lebih mudah saat akan digunakan. Tapi jika aku tetap meyimpannya didalam kresek ya sama saja, jadi aku membuat kantong dari kain perca..
Taraaaa,,beginilah jadinya..




Semoga terinspirasi yaa...

Rabu, 17 Oktober 2012

Kain Sasirangan


 Sejarah Kain Sasirangan ( Batik dari Kalimantan Selatan )
Menurut Sahibul Hikayat atau cerita rakyat, di sekitar abad XII sampai XIV pada kerajaan Dipa kain sasirangan pertama kali di buat yaitu ketika Patih Lambung Mangkurat bertapa 40 hari 40 malam di atas lanting  balarut banyu (di atas rakit mengikuti arus sungai). Menjelang akhir tapa nya, rakit Patih tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Dilihatnya seonggok buih dan dari dalam buih terdengar suara seorang wanita, wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang kelak menjadi Raja di Banua ini.
Tetapi ia baru muncul ke permukaan kalau syarat-syarat yang dimintanya dipenuhi, yaitu sebuah istana Batung yang diselesaikan dalam sehari dan kain dapat selesai sehari yang ditenun dan dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif wadi/padiwaringin. Itulah kain calapan/sasirangan yang pertama kali dibuat dan sering disebut oleh masyarakat sebagai batik sandang yang disebut Kain Calapan yang kemudian dikenal dengan nama Kain Sasirangan.
Sejak saat itulah warga kerajaan Negara Dipa tidak berani lagi menggunakan kain Langgundi/Sasirangan karena takut kualat terhadap Putri Junjung Buih. Hal ini mengakibatkan banyak pengrajin kain Langgundi yang tidak lagi membuatnya. Meskipun demikian tidak semuanya berhenti membuat kain Langgundi ini. Masih ada beberapa yang tetap membuatnya, namun tidak untuk dijadikan sebagai pakaian sehari-hari melainkan untuk pengobatan bagi penyakit yang bersifat magis.

Menurut keyakinan masayarakat Banjar yang [kadang-kadang] masih dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan dinamisme, maka banyak penyakit yang disebabkan oleh gangguan makhluk halus dan kain Langgundi/Sasirangan merupakan suatu media untuk penyembuhannya. Biasanya penyakit yang dapat disembuhkan oleh kain Langgundi ini adalah penyakit pingitan, yaitu penyakit yang berasal dari ulah para leluhur yang tinggal di alam roh. Dalam kurun waktu tertentu akan ada anak, cucu, buyut, intah, ataupun yang lain akan terkena penyakit pingitan ini dan untuk penyembuhannya mereka harus mengenakan kain Langgundi. Sebagai media penyembuhan, kain Langgundi bisa digunakan sebagai sarung, kemben, selendang, atau juga ikat kepala (laung). Corak dan warna kain Langgundi sangatlah beragam, karena setiap jenis penyakit pingitan memerlukan corak dan warna kain Langgundi tertentu juga. Sejak digunakan menjadi media pengobatan, maka kain Langgundi lebih dikenal dengan sebutan kain Sasirangan.

Kain Sasirangan Dengan Pewarana Alami Yang Digunakan Untuk Pengobatan


Selain kain Langgundi, kain Sasirangan juga disebut dengan kain Pamintan (permintaan) karena dibuat berdasaarkan permintaan. Sebelum adanya pewarana sintetik, kain Sasirangan dulunya menggunakan pewarna alami dari alam, misalnya dari pohon Karamunting, Mengkudu, Akar Kebuau, Gambir, Pinang, dan lain sebagainya. Selain pewarna-pewarana alami tersebut, kain Sasirangan biasanya juga menggunakan beberapa bahan dari alam untuk memperkuat ketahanan warnanya, misalnya seperti jeruk nipis, tawas, kapur, dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan zaman, kain Sasirangan mulai kehilangan kesakralannya. Setiap orang bisa saja menggunakan kain Sasirangan dalam berbagai bentuk (baju, selendang, kerudung, dll) tanpa harus dibayangi rasa cemas akan kualat terhadap leluhur. Bahkan sekarang ini kain Sasirangan sudah banyak dijadikan sebagai pakaian seragam bagi instansi-instansi atau sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan pada hari-hari tertentu. Akan tetapi ini sebenarnya juga merupakan suatu hal yang baik, karena dengan demikian maka kain Sasirangan akan menjadi lebih dikenal dan dengan sendirinya akan mengangakat nama Kalimantan Selatan dimata dunia. Namun ada satu hal yang cukup menyedihkan bagi masayarakat Kalsel khususnya, yaitu beberapa motif kain Sasirangan telah dipatenkan oleh negara Jepang (mudah-mudan aset-aset yang lainnya tidak lagi…). Meskipun demikian, jika orang menyebut kain Sasirangan, maka sudah pastilah diidentikkan dengan Kalimantan Selatan, bukan yang lain.

Proses Pembuatan Kain Sasirangan

Pertama menyirang kain, Kain dipotong secukupnya disesuaikan untuk keperluan pakaian wanita atau pria. Kemudian kain digambar dengan motif-motif kain adat, lantas disirang atau dijahit dengan tangan jarang-jarang/renggang mengikuti motif. Kain yang telah dijahit, ditarik benang jahitannya dengan tujuan untuk mengencangkan jahitannya, sehingga kain mengerut dengan rapat dan kain sudah siap untuk masuk proses selanjutnya.


Kedua penyiapan zat warna, Zat warna yang digunakan adalah zat warna untuk membatik. Semua zat warna yang untuk membatik dapat digunakan untuk pewarnaan kain sasirangan. Tapi zat warna yang sering digunakan saat ini adalah zat warna naphtol dengan garamnya. Bahan lainnya sebagai pembantu adalah soda api (NaOH), TRO/Sepritus, air panas yang mendidih. Mula-mula zat warna diambil secukupnya, kemudian diencerkan/ dibuat pasta dengan menambahkan TRO/Spirtus, lantas diaduk sampai semua larut/melarut. Setelah zat melarut semua, kemudian ditambahkan beberapa tetes soda api dan terakhir ditambahkan dengan air panas dan air dingin sesuai dengan keperluan. Larutan harus bening/jernih. Untuk melarutkan zat warna naphtol sudah dianggap selesai dan sudah dapat dipergunakan untuk mewarnai kain sasirangan.

Untuk membuat warna yang dikehendaki, maka zat warna naphtol harus ditimbulkan/ dipeksasi dengan garamnya. Untuk melarutkan garamnya, diambil sesuai dengan keperluan kemudian ditambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kuat-kuat sehingga zat melarut semua dan didapatkan larutan yang bening. Banyaknya larutan disesuaikan dengan keperluan. Kedua larutan yaitu naphtol dan garam sudah dapat dipergunakan untuk mewarnai kain sasirangan, yaitu dengan cara pertama-tama mengoleskan/menyapukan zat warna naphtol pada kain yang telah disirang yang kemudian disapukan lagi/dioleskan larutan garamnya sehingga akan timbul warna pada kain sasirangan yang sudah diolesi sesuai dengan warna yang diinginkan. Setelah seluruh kain diberi warna, kain dicuci bersih-bersih sampai air cucian tidak berwarna lagi.

Kain yang sudah bersih, kemudian dilepaskan jahitannya sehingga terlihat motif-motif bekas jahitan diantara warna-warna yang ada pada kain tersebut. Sampai disini proses pembuatan kain sasirangan telah selesai dan dijemur salanjutnya diseterika dan siap untuk dipasarkan.
Arti Warna Sasisangan :
1. Kain sasirangan warna kuning merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit kuning (bahasa Banjar kana wisa)
2. Kain sasirangan warna merah merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit sakit kepala, dan sulit tidur (imsonia)
3. Kain sasirangan warna hijau merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit lumpuh (stroke)
4. Kain sasirangan warna hitam merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal
5. Kain sasirangan warna ungu merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit sakit perut (diare, disentri, dan kolera)
6. Kain sasirangan warna coklat merupakan tanda simbolik bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit tekanan jiwa (stress)
Sumber:
http://banualima.blogspot.com/2010/02/sejarah-sasirangan.html
http://ozomonpunya.blogspot.com/2010/05/kain-khas-banjarmasin-kalimantan.html
http://portalbanjarmasin.com/kain-sasirangan-kerajinan-khas-daerah-kalimantan-selatan/

Ini adalah contoh kain sasirangan yang aku miliki. Sekedar diketahui aku sangat menyukai kain sasirangan, aku memakainya tidak hanya pergi ke acara resmi namun saat santaipun aku biasa menggunakan baju atau rok dari kain sasirangan.





 Ini dompet HP terbuat dari perca Sasirangan

Hiasan dinding dari perca sasirangan
 Alas meja
Sedangkan yang ini tas, namun karena aku belum tahu cara membuat tas homemade jadi beginilah bentuknya (agak aneh y)


notebag sasirangan..

Kamis, 04 Oktober 2012

Tutorial Membuat Saku Bobok

Masih ingat kan orderan dari mba Irma yang untuk suaminya, disana aku membuat kemeja dengan saku bobok( saku bagian dalam). Untuk mengingatkan klik disini. Pada proses pembuatan saku bobok kali ini aku kesulitan karena aku lupa caranya (weleh,,weleh pusiing) pengen tanya sama ibu Desy tapi gak mungkin via telepon. Sebenarnya ini bukan kali pertama aku bikin saku seperti ini. Dan ternyata contoh kantong yang aku buat setelah kursus (maksudnya sih buat arsip) ternyata SALAh. Huahua.
 Jadi waktu membuat kantong ini aku sudah mencoba beberapa kali, akhirnya pada percobaan yang ketiga baru benar. Alhamdulillah. Dan waktu bertemu bu Desy beberapa waktu yang lalu kutanyakan lagi ternyata memang begitu caranya.
Akhirnya aku membuat lagi sendiri dirumah (maksudnya biar g lupa lagi) sekalian deh aku foto2 buat arsip dan berbagi.

DiSiapkan 3 lembar kain, yang pertama ( dari kanan kekiri) kain untuk kantong (biasanya kain vuring), kedua kain utama (kain baju atau celana) dan yang ketiga kain untuk lidah kantong. Aku sengaja menggunakan kain yang berbeda warnanya agar lebih mudah dipahami (heehe..semoga saja)
 Beri pisilin kain yang untuk lidah kantong (digambar, kain yang bermotif bunga). Setelah itu tumpuk ketiga kain dengan posisi kain utama ditengah atau seperti gambar dibawah.
 Kemudian beri garis sesuai lebar dan panjang kantong yang di inginkan, jahit.
 Tampak belakang
 Potong seperti gambar
 Balik kedalam
Tampak belakang setelah dibalik
 Secara perlahan tarik kain motif bunga untuk membuat lidah kantong, pentul.

 Bisa juga dibuat 2 bibir, jadi bagian atas kain diturunkan setengah mulut kantong kemudian bagian bawahnya juga demikian. Pentul.

 Jahit bagian dalam samping.
 Tampak belakang
 Ini dibagian atasnya
 Jahit

 Bagian dalam kantong, rapikan dengan dijahit lipat kedalam atau di obras kemudian jahit

 Tinggal dipasang penutup kantong, kemudian jahit sekeliling kantong.
Rapikan dan obras

 Taraaa..jadi deh. Agar lebih manis (seperti aku heheh) mestinya bagian vuring kantong dilapisi kain utama terlebih dahulu (jika menggunakan warna yang sama) tujuannya pada saat kantong dibuka kain yang tampak terlihat adalah kain utama.

Terlihat  gak karuan y, tapi semoga bisa dipahami.

Rabu, 03 Oktober 2012

Hallooooo.....
Bulan Oktober ada give away lagi,,,,xixixixi pengen ikutan ( coba2 peruntungan ).
Mau ikutan juga, klik disini aja..

Hadiahnya menarik lohh,,,,
Taraaaaa.....

Pouch cantik dari Hayano handmade . Buruan y,,,,

Senin, 01 Oktober 2012

Special Punya Eyang Una

 Selamat pagiiii,,,

Weleh-weleh,,setelah pulang kampung ke Surabaya lebaran kemarin, eyang Una banyak bawa batik dari Madura. Bahannya semuanya dari katun. Jadi deh pengen dibuatkan gamis. Berhubung kain satu potongnya ukurannya 1x2m jadi ga cukup dibikin gamis harus ditambah kain polos. Oh iya,,aku jadi ngiler denger harganya, berapa??iya sabar2 pasti ku kasih tahu kok,,harganya Rp.55000, menurutku murah lo. Secara aku beli disini (Balikpapan) harganya Rp.85000. Sempat rada kesal juga, tapi daripada pergi kesana (Madura) cuma beli kain doang.Okeeeh. Aku itu kalau liat batik atau kain yang Indonesia banget suka ngiler gituuuu,,

Oh iya,, ini nih gamis eyang Una, untuk modelnya aku diberi contoh bajunya. Taraaaa,,,





Yang biru ini punya mamanya Una (anak eyang Una) berhubung bodynya mama Una mungil, jadi satu potong kain bisa cukup 2 baju.





Orderan yang terbaru adalah punya Una,,ini dia,,,
masih tetap menggunakan batik Madura, cinta Batik cinta Indonesia

 Waahh..fotonya terbalik y,,,sudah kucoba diputar tapi tetap saja begini



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...