Semua tentang menjahit dan apa yang menarik disekitarku..

Sabtu, 23 Februari 2013

Memasang resleting Jepang

enSaat ini entah mengapa aku kerajingan pengen bikin tuto terus. Mengapa yaa??
Hmm,,,mungkin karena berdasarkan pengalamanku sendiri ketika aku belum bisa atau belum tahu bagaimana caranya dalam hal ini tentu saja tentang menjahit. Oleh sebab itu tergetuklah hatiku (lebay yaa) untuk membuat tuto yang mungkin saja bermanfaat bagi orang lain.
Pastinya tutonya yang masih sederhana (berhubung aku bisanya itu doang,,hehe). Namun kelemahanku adalah dalam hal mendeskripsikan tuto itu sendiri, aku sering bingung bagaimana cara mengungkapkannya.

Selain itu masalah yang kutemui adalah waktu. Niatnya pengen berbagi-bagi apa yang aku bisa namun karena kesibukanku, ya..jadinya hanya sebatas angan saja. Oh iya,,aku baru saja beli alat buat bikin kancing bungkus,,ntar deh kalau ada waktu luang aku mau bikin tutonya (insya Allah)

Kali ini aku mau memberikan tuto cara memasang resleting Jepang.

(Gbr kiri) inilah sepatu khusus untuk memasang resleting Jepang bahannya dari plastik harganya ditempatku sekita Rp.5000. Setahuku ada jenis lain yaitu dari besi, namun aku tidak punya sampelnya dan menurutku ini sudah nyaman digunakan. Oh iya,,ini sepatu Jepang buat mesin biasa yaa (iya,mesin jadul) berhubung aku masih stia sama mesin itu (setia apa gak cukup dana buat beli yang portabel yaa,,hikshiks).
(Gbr kanan)Beri tanda sepanjang resleting tersebut dikain namun harus dinaikkan kira2-kira 2cm dari batas akhir maksimal ketika resleting tersebut dibuka (biasanya ditandai dengan adanya besi). Tujuannya adalah ketika resleting sudah terpasang tidak ada lubang (celah) dibagian ujung bawah resleting itu.



Setelah itu dijelujur ya,,ingat jangan sampai terbalik. Kalau baru pertama kali mengerjakannya sebaiknya dijelujur terlebih dahulu kalau tidak (cuma pakai pentul) si resleting akan menggeser, dan akhirnya akan tinggi sebelah. Walaupun sudah sering memasang resleting ini tapi aku selalu dijelujur terlebih dahulu.

Perhatikan gambar secara seksama ya,,jangan sampai terbalik.
Eits,,ternyata aku salah tulis tuh..tulisan "bagian kanan rok" diganti dengan "bagian kiri rok" ya dan sebaliknya. Pokoknya posisinya seperti saat kamu melihat gambar ini.

Selesai...

Dan inilah penampakan secara keseluruhan, baju ala Syahrini apa Ashanty ya?? baju ini juga yang membuat aku galau waktu itu. Ternyata eh ternyata si empunya minta yang gak terlalu lebar untuk bagian bawah baju itu, berarti itukan mestinya menggunakan pola 1/2 lingkaran. Yaaahhh...aku cuma bilang "sudah dipotong bu". Si empunya telat sih ngomongnya,,bukan salahku ya soalnya aku cuma diberi gambar model yang diinginkan dan ku lihat disana modelnya lebar. ehhhmm nasi sudah menjadi bubur, gak bisa dirubah lagi. maaf ya bu..

Senin, 18 Februari 2013

Memasang kancing hak

Mumpung masih dalam moment hari berbagi aku juga pengen membagikan sedikit ilmu yabg aku punya tentang jahit menjahit.
Kali ini aku akan memberikan langkah2 dalam memasang kancing hak atau biasa juga disebut dengan kancing kait.
Kancing ini bisa kita temukan pada bagian belakang rok atau celana ( dibagian depan ya,,,). kancing terbagi atas dua jenis, dari segi bentuk hampir sama yang membedakan hanya cara pemasangannya saja.
Ada yang pemasangannya setelah ban rok selesai dikerjakan, baru dijahit dengan tusuk feston ( jahit menggunakan tangan).
 Kalau baru pertama kali menjahit, pastilah cara ini yang di anggap paling mudah (yang pasti aku dulu begitu,,hehehe nyari yang simpel aja). Namun menurut aku kancing hak yang ini mempunyai kelemahan yaitu hasil kaitan yang kurang kuat/cepat terlepas dari kaitannya.
Sedangkan kancing kait yang satunya lagu cara pemasangannya adalah dari dalam, maksudnya sebelum ban rok tersebut selesai.
Agak bingung penjelasannya??? Ya sudah ini langkah2nya..disimak yaa...

Pertama-tama siapkan bahan2 dibawah ini (kaya bikin kue aja y,,) Ingat celana atau rok nya harus sudah selesai ya..

Perhatikan dengan seksama gambar dibawah ini ya.. Itu adalah bagian sebelah kana dan kiri ban rok yang sudah diberi kain keras.
Ambil bagian rok yang sebelah kanan (pengait), kemudian beri tanda untuk memasukkan bagian yang lancip dari kancing hak tersebut, pastikan posisinya tepat ditengah ban rok.

 Kalau sudah terpasang berikut dengan bagian belakangnya, langkah selanjutnya adalah membengkokkan bagian yang lancip tadi dengan menggunakan tang
 Lipat dan jahit
 Setelah selesai sisi sebelah kanan, kerjakan lagi sisi sebelah kiri (kaitan). langkahnya hampir sama dengan yang pertama hanya saja yang harus diperhatikan adalah harus sejajar antara pengait dengan kaitan. Supaya hasilnya pas, cara yang biasa aku lakukan adalah dengan memberi kapur dibagian pengait kemudian aku tutup  resletingnya(menjiplak) dan aku letakkan pengait diatas kain (dengan kekuatan penuh kutekan-tekan *lebay*:-)   sehungga kapurnya menempel dibagian kaitan.
Setelah selesai (lihat gbr dibawah) jahit

 Taraaaa...jadi deh
ini adalah penampakan 'sang pengait'
(atas) 'sang terkait'

Mudah kaaaannn????
Aku yakin kalian pasti bisa.# ganbatte

Kalau aku sekarang lebih suka menggunakan kancing hak yang ini, selain lebih cepat pengerjaannya(menurutku) hasil 'kaitanya' juga lebih rapat, gak gampang lepas. Mengapa aku bilang lebih cepat pengerjaannya karena prosesnya sebelum ban selesai setelah itu tinggal jahit pakai mesin. Jadi deh. Tanpa ada cerita jahit pakai tangan soalnya aku sering ketusuk jarum, mungkin karena tebal yaa..

Jadi kalian lebih memilih yang mana..???


Sabtu, 16 Februari 2013

Ceritaku

Selamat soreee....
Lagi ngapain sore2 begini...???

Mumpung hari libur mau berleha-leha aja..(hari libur,??bukankah jam kerjaku gak terikat waktu :-)). Inilah yang paling aku suka dalam profesi ini (ceilah) karena tidak terikat sama jam kerja. Kapan mau kerja (kalau lagi mood) kapan mau istirahat. Tapi aku juga harus mengontrol waktu bersantaiku, ntar keasyikan santai2 eh malah kerjaan gak selesai. Diburu sama si empu-nya deh..Alhamdulillah sampai saat ini aku masih bisa on time bahkan over time.

Aku bingung ini soalnya aku dapat orderan bikin stelan kaya punya Ashanty itu loh. Kenapa??? Sabar2,,aku jawab kok. Pertama yang bikin aku galau pada saat mau motong atasannya, modelnya itu kan ada potongan dipinggang, pola badan seperti biasa sedangkan dari pinggang kebawah pakai pola lingkaran. Yang bikin aku bingung adalah pola lingkaran mana yang hatus ku pakai?? 1/2 lingkaran atau lingkaran penuh. Kalau aku potong pola yang 1/2 lingkaran bagaimana kalau salah, bagaimana kalau jatuhnya kurang bagus kurang banyak. Atau sebaliknya aku potong pola lingkaran penuh,,gimana kalau begini gimana kalau begitu..Kalau aku salah ambil langkah bisa2 kainnya gak cukup buat bikin lagi(aaaahhh pusiiiing).
Tapi sekarang udah enggak pusing lagi kok,,akhirnya aku memutuskan mengambil langkah untuk menggunakan pola lingkaran penuh..jatuhnya bagus, gak kelebaran pas (menurut aku).
Yang kedua yang bikin aku harus berpikir keras adalah model tangan baju ini adalah lengan tulip..Whaaaat??? ada apa??ada apa??
 G ada apa2 kok..
Sebenarnya aku belum pernah bikin lengan ini tapi pernah lihat temen bikin ini. Jadi ada ingatan sedikit2 lah.
Buat pola, pecahkan pola, gunting pola, tempel dikain, jahit. EEhhhh...malah hasilnya tinggi banget, pokoknya jelek deh hasinlya (sayang gak sempat foto, keburu di dedel)
Solusinya,,,rombak lagi..setelah beberapa kali rombak akhirnya aku menemukan bentuk yang sreg dihati.
Berhubung bajunya belum selesai, masih dalam tahap finishing jadi tidak ada penampakan baju yang membuatku 'memeras otak' (lebayy).

Tunggu postingan ku selanjutnya yaa...

happy weekend....

Kamis, 14 Februari 2013

Berbagi tuto

 Selamat malam semuanyaaaa.....

Setelah lumayan lama aku berleha-leha, kembali saatnya mengerjakan orderan (wah lumayan banyak juga). Saat merasa jenuh sumpek, mau tahu apa yang kupikirkan supaya kembali bersemangat??? Hayoo,,,gak ada yang tahu ya,,,yang kupikirkan adalah nominal yang akan ku dapat setelah pekerjaan ini selesai (manusiawi banget ya) :-)

Kali ini aku mengerjakan orderan dari mama Rafli (lagi), orderan kali ini lumayan banyak. Ada beberapa potong sackdress dan rok. Berhubung aku ingat aku ingin berbagi sedikit ilmu yang aku punya dalam proses pembuatan rok yang menggunakan puring. Awalnya aku juga merasa kesulitan, berhubung pada saat kursus beberapa waktu lalu aku tidak pernah belajar yang ini. Mau tanya ibu Dessy ya gak mungkin lah lewat telepone. Akhirnya bermodal contoh rok mama Rafli, stelah ku bolak balik melihatnya akhirnya aku bisa (mudah-mudahan caranya tidak salah).

Setelah kain dipotong sesuai pola yang diinginkan. Pasang resleting kemudian sisakan untuk belahan bawah (jika ada). Kemudian potong juga kain puring, jahit dan sisakan untuk resleting (lihat gbr 1 dan 2)
 3,4 letakkan kain puring diatas kain utama, beri pentul agar tidak bergeser. Kemudian dibagian restl ditekan-tekan atau diberi kapur agar memudahkan pada saat menjahit.Kalau belum mahir sebaiknya dijelujur terlebih dahulu.


 5. Hanya satu sisi yg dijahit kemudian sisi satunya lagi dipotong menyerong (ingat ujung dari potongan ini harus sejajar dengan jahitan yang disebelahnya)terlebih dahulu baru dijahit (gbr 7,8)
6. Pastikan rest ikut terjahit, namun bila kesusahan menjahit lewat dalam bisa juga dijahit dari atas / luar


 7. Kerjakan sisi yang satunya, potong menyerong terlebih dahulu

 8 .
(lihat anak panah) tampak kain yang dipotong secara serong tadi
9. tampak potongan dari luar


10.jahit dibagian belakang (jahit yg ada garis samar2)
11. setelah kedua sisi sudah dijahit, kemudian baru dijahit yang bagian bawah (yg dilingkari)

 14. 15.Bagian bawah yg harus dijahit, ingat hanyasepanjang garis putus2 tersebut. Kalau lebih maka akan mengenai kain utama.
Sudah selesai....agak ngawur ya penjelasannya. Semoga gambarnya bisa" berbicara"

*****

Kalian tentu pernah melihat belahan jas yg terdapat dibagian belakang. Karena rok yang ku kerjakan ini juga terdapat belahan seperti itu. Oleh sebab itu aku juga akan membagikan tutonya (mudah2an bisa dipahami yaa)

Yang harus dilakukan pertama kali setelah resleting terpasang adalah tentukan berapa panjang belahan yang diinginkan. Setelah itu potong salah satu sisinya, sebelum memotong pastikan belahan yang menutup disebelah mana. Kalau aku biasanya untuk perempuan bagian yang menutup adalah disebelah kanan (posisi rok berada dibelakang). Jadi pada saat dibalik (gbr 1) yang dipotong sebelah kanan. Ingat memotongnya harus lebih tinggi kira2 1cm dari panjang belahan tadi. Oh iya aku lupa,,kampuh yang biasa kugunakan untuk rok adalah 5cm. Setelah dipotong ukur berapa panjang dan lebarnya, kemudian potong kain yang sama sesuai ukuran belahan tadi. Bila kain tersebut tipis alangkah baiknya diberi pisilin terlebih dahulu. Setelah iti jahit dibaagian belahan yang dipotong tadi (gbr 1). Kemudian lipat (gbr2) beri pentul akar tidak bergeser posisinya.

Letakkan kain puring, potong menyudut (gbr3). Lipat potongan tadi kebagian dalam (gbr4)
 gbr5. pertama-tama jahit dari dalam yg bagian tengah dulu (garis warna putih), karena ini adalah yang bagian tersulit. Sebaiknya dijelujur terlebih dahulu, kemudian jahit yang dibagian kanan foto(garis warna hijau). Terakhir jahit sisi yangkiri.
 Traaaaa...sudah selesai...gampang aja kan????
Semoga berhasil.

Note: Ini adalah caraku, kalau ada cara lain yang lebih simpel mohon di share yaaa..
Ilmu yang dibagikan gak akan pernah habis kok..

Jumat, 01 Februari 2013

Mama Una (lagi)

Bulan ini adalah bulan sibuk bagiku (Alhamdulillah), orderan datang silih berganti. Namun kesibukanku bukan hanya itu tetapi juga bulan ini adalah giliran kami (aku & suami) sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan arisan keluarga. Ditambah lagi aku harus mudik ke Banjarmasin berhubung orang tuaku mau mengadakan maulid nabi.

Beruntungnya semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelanggan sudah selesai semua dan aku bisa "menghirup udara segar" .
Orderan terakhir yang sudah kuselesaikan adalah dari mama Una,. Sebenarnya kain ini sudah beberapa bulan yang lalu aku terima akan tetapi oleh mama Una meminta untuk nanti saja dikerjakannya. Inilah hasilnya..
 Seperti biasa keluarga Una (masih) menggunakan batik tulis dari Madura. Foto yang diatas adalah kemeja ayahnya Una, berhubung aku belum punya manequin pria alhasil aku foto dalam keadaan sudah dilipat saja karena kalau menggunakan hanger menurutku jatuhnya baju kurang bagus. Sedangkan punya mama Una untuk modelnya aku juga bingung apa namanya, bolero atau apa. Pokoknya seperti sayap. Menggunakan dua lapis kain, yaitu kain batik itu sendiri dan kain katun warna hitam dibagian dalamnya, namun tidak ada jahitan dalam.
 Untuk model blazer dibawah ini punya Ibu Budiman (orderan ke 2), modelnya sendiri seperti punyaku hanya saja dibagian depan yang ada draferinya dilipat keluar kemudian diberi kancing sebagai aksen. Warnanya sendiri biru tosca namun difoto cenderung kebiru ya?? Dibagian tangannya diberi belahan kira-kira 5cm.
 Kalau yang brukat ini punya saudara iparnya mama Ine. Untuk modelnya sederhana saja hanya dibagian leher diberi aksen rempel dan menggunakan furing penuh.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...