Menjahit, profesi (baca: hobi) ini tidak pernah terlintas sebelumnya didalam benakku. Namun, entah kapan mulainya aku menyukai tentang dunia jahit menjahit. Yang aku ingat dulu, ketika aku Mts (setara SMP) kami dipinjami sebuah mesin jahit oleh kerabat, berhubung tidak terpakai. Kakakku yang memang pernah belajar menjahit yang sehari-hari menggunakannya. Karena saat itu terlihat menarik, akupun ingin belajar menggunakannya. Ya, karena baru pertama kali menggunakannya, aku selalu salah "menginjak" mesinnya, sehinga benangnya selalu putus. Alhasil, aku selalu dimarahi kakaku. Tapi aku tidak menyerah begitu saja, hingga akhirnya aku bisa "menginjaknya".
Kebetulan disekolah aku ada kegiatan extrakurikuler menjahit, jadi aku ikut bergabung. Suatu hari kami diberi tugas membuat baju anak-anak, setelah mendapatkan kain dan bahan-bahan lain yang diperlukan akupun mulai mengerjakan model yang aku mau, tentu saja dibantu sama kakakku. Karena kami (aku dan kakakku) tidak punya basic menjahit yang mumpuni jadilah baju yang dibuat itu namun tidak bisa dikenakan disebabkan tidak bisa masuk karena tidak menggunakan resleting,,heheeh kalau ingat kejadian itu aku selalu tersenyum. Padahal banyak yang memuji hasil bajuku cantik, tapi...
Lulus SMP aku melanjutkan SMA lebih tepatnya MAN2 Banjarmasin. Dan disana juga ada ekskul menjahit, tentu saja aku memilih menjahit, mulai saat itu aku mulai belajar menjahit dari dasar, bagaimana mengukur orang, membuat pola dan sebagainya. Pertama kali diberi tugas membuat baju, alangkah senang hatiku, waktu membeli kain, memilih kain yang aku sukai, membuat pola, memotong, menjahit hingga menjadi sebuah baju. Perasaat saat itu tidak bisa di ungkapakan lagi, bagaimana tidak baju ini adalah hasil buatanku sendiri, walaupun pada saat dicoba ada-ada saja yang kurang nyaman lah (maklum jahitan pertama,,hehe).
Tidak lama setelah lulus SMa aku menikah, karena dari awal aku tidak ingin bekerja, akhirnya aku memutuskan untuk kursus menjahit. Ya,,tentu saja untuk menggali lebih dalam lagi tentang dunia jahit menjahit karena kurasa ilmu yang kudapat sewaktu sekolah sangat dangkal.
Niat awal aku ingin kursus hanyalah ingin mengisi waktu luang, namun bonusnya adalah ada saja tetangga yang minta potongkan celana hingga minta dibuatkan baju. Yang mulanya pelangganku hanya dari tetangga saja hingga mulai keluar dari daerah tempat tinggalku. Alhamdulillah, walaupun masih skala kecil namun aku selalu berharap suatu saat nanti aku bisa menciptakan lapangan pekerjaan dari usaha ini. Amin.
Selain itu kenapa aku ingin kursus lagi, dulu aku pernah minta buatkan celana pada tukang jahit mungkin karena si tukang jahit belum mahir namun tetap menerima jahitanku alhasil celananya tidak enak dipakai dan ada juga waktu aku minta permak tangan baju dikarenakan aku tidak punya contoh tangan yang kumau, sekali lagi hasilnya tidak sesuai dengan harapanku. Dengan bisa menjahit sendiri, aku bisa berkreasi model apa saja tanpa mesti tahu apa istilahnya atau menyediakan model bajunya. Namun, aku tetap belajar mengenai isitilah-istilah dalam jahit menjahit agar aku bisa lebih memahami kehendak pelanggan dan jangan sampai mengecewakan pelanggan.
Kebetulan disekolah aku ada kegiatan extrakurikuler menjahit, jadi aku ikut bergabung. Suatu hari kami diberi tugas membuat baju anak-anak, setelah mendapatkan kain dan bahan-bahan lain yang diperlukan akupun mulai mengerjakan model yang aku mau, tentu saja dibantu sama kakakku. Karena kami (aku dan kakakku) tidak punya basic menjahit yang mumpuni jadilah baju yang dibuat itu namun tidak bisa dikenakan disebabkan tidak bisa masuk karena tidak menggunakan resleting,,heheeh kalau ingat kejadian itu aku selalu tersenyum. Padahal banyak yang memuji hasil bajuku cantik, tapi...
Lulus SMP aku melanjutkan SMA lebih tepatnya MAN2 Banjarmasin. Dan disana juga ada ekskul menjahit, tentu saja aku memilih menjahit, mulai saat itu aku mulai belajar menjahit dari dasar, bagaimana mengukur orang, membuat pola dan sebagainya. Pertama kali diberi tugas membuat baju, alangkah senang hatiku, waktu membeli kain, memilih kain yang aku sukai, membuat pola, memotong, menjahit hingga menjadi sebuah baju. Perasaat saat itu tidak bisa di ungkapakan lagi, bagaimana tidak baju ini adalah hasil buatanku sendiri, walaupun pada saat dicoba ada-ada saja yang kurang nyaman lah (maklum jahitan pertama,,hehe).
Tidak lama setelah lulus SMa aku menikah, karena dari awal aku tidak ingin bekerja, akhirnya aku memutuskan untuk kursus menjahit. Ya,,tentu saja untuk menggali lebih dalam lagi tentang dunia jahit menjahit karena kurasa ilmu yang kudapat sewaktu sekolah sangat dangkal.
Niat awal aku ingin kursus hanyalah ingin mengisi waktu luang, namun bonusnya adalah ada saja tetangga yang minta potongkan celana hingga minta dibuatkan baju. Yang mulanya pelangganku hanya dari tetangga saja hingga mulai keluar dari daerah tempat tinggalku. Alhamdulillah, walaupun masih skala kecil namun aku selalu berharap suatu saat nanti aku bisa menciptakan lapangan pekerjaan dari usaha ini. Amin.
Selain itu kenapa aku ingin kursus lagi, dulu aku pernah minta buatkan celana pada tukang jahit mungkin karena si tukang jahit belum mahir namun tetap menerima jahitanku alhasil celananya tidak enak dipakai dan ada juga waktu aku minta permak tangan baju dikarenakan aku tidak punya contoh tangan yang kumau, sekali lagi hasilnya tidak sesuai dengan harapanku. Dengan bisa menjahit sendiri, aku bisa berkreasi model apa saja tanpa mesti tahu apa istilahnya atau menyediakan model bajunya. Namun, aku tetap belajar mengenai isitilah-istilah dalam jahit menjahit agar aku bisa lebih memahami kehendak pelanggan dan jangan sampai mengecewakan pelanggan.
wah asyik ya bisa ngejait.. jadi pengen nih.. kalo boleh tau mba kursusnya dimana..? soalnya aku juga pengn kursus ngejait,,
BalasHapusiya benar skli, paling g bisa jait buat sndiri dulu.
BalasHapussy kursusnya di lpk ika
Lpk ika alamatnya dmn ya mba?
BalasHapussy domisili d balikpapan, sdgkn lpk ika ad di jl.inpres IV kilo 2
BalasHapus